Mungkin sebagian masyarakat telah mengenal jenis tanaman yang satu ini, yaitu Bangkung-bangkung atau (Canavalia Ensiformia). Tanaman ini buahnya agak panjang dengan ukuran kurang lebih 40 cm dan bentuknya sedikit melengkung, sehingga masyarakat local Bone menyebutnya Bangkung-bangkung.. diakui tanaman ini sangat dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat Bone Selatan karena sekitar empattahun lalu masyarakat pernah berlomba-lomba menanam bangkung-bangkung dengan jenis yang sifatnya menjalar dan bijinya berwarna kecoklatan dan hitam, dan entah berawal dari mana informasi waktu itu yang konon katanya, bangkung-bangkung dengan jenis yang mereka tanam sangat menjanjikan dan harganya juga menggiurkan., sehingga sebagian masyarakat waktu itu berusaha membeli bibitnya dengan harga cukup mahal yaitu Rp 2.000,/biji. Setelah tiba masa panen tak satupun pedagang yang melirik untuk membelinya.
Namun lain halnya yang saya tanam sekarang ini (Andi Adli) yang berlokasi di wilayah kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone mungkin nama tanaman boleh saja sama, namun jenisnya berbeda. Karena bangkung-bangkung yang kami tanam sekarang ini tidak menjalar dan bijinya berwarna putih bersih, dan komoditi yang satu ini sebagai bahan baku pengganti kedelai untuk pembuatan tempe dan tahu seperti di Jawa tengah dan jawa timur bahkan sekarang ini sudah ada beberapa pengusaha juga mengolola bangkung-bangkung untuk pembuat snack / kue, kerupuk, dan susu, sehingga tak heran bila beberapa pengusaha atau perusahaan di jawa membutuhkan pasokan Bangkung-bangkung dengan partai besar termasuk salah satunya perusahaan PT banyu Sagara di Jawa Barat.
Itulah yang membuat kami sehingga sangat tertarik menanam bangkung-bangkun disbanding menanam nilam dan jagung, karena cara tanamnya sangat sederhana begitu pula pemeliharaannya sampai masa panen. Kelebihan tanaman ini tidak satupun binatang yang mau memakannya baik daun, batang, dan buahnya. Bahkan tanaman ini termasuk bandel karena mudah tumbuh dan termasuk sebagai tanaman tumpangsari . Pemupukannya cukup menggunakan pupuk kandang atau kompos.
Untuk di wilayah kecamatan patimpeng, lahan yang sudah kami Tanami sudah berkisar 5 hektar, dan bibitnya kami dapatkan dari salah satu perusahaan di Jawa Timur. Sedang hasil panennya nanti tidak ada kendala yang signifikan, karena sebelumnya kami telah sepakat dan kerjasama dengan perusahaan tersebut, seperti yang mereka lakukan selama ini di beberapa daerah. Sedang untuk masalah harga perusahaan membelinya yaitu Rp 2.700 / kg dalam kondisi kering. Lebih mahal dibanding harga jagung kuning sekarang ini. Menurut salah seorang masyarakat petani Bangkung-bangkung yang telah berhasil selama ini mengatakan, bahwa tanaman ini mampu menyesuaikan diri dari berbagai jenis tanah atau kondisi tanah, baik lahan kritis maupun tanah yang terlantar lainnya. Biaya pemeliharaannya sangat murah dan mudah bahkan kalau sudah berbuah tidak perlu dijaga atau ronda malam seperti jagung dan tanaman lainnya karena biar babi tak mau memakannya.
Meskipun kami pribadi mengakui kalau tanamam ini lebih menjanjikan disbanding dengan tanaman lainnya, nilam atau jagung, tapi kami merasa punya keterbatasan untuk tidak membujuk masyarakat lainnya beralih menanam bangkung-bangkung karena masyarakat biasanya butuh bukti nyata. Namun demikian bila mana ada diantara masyarakat yang merasa tertarik untuk beralih menanam bangkung-bangkung kami turut mendukung. Demikian halnya di Wilayah Kecamatan Patimpeng sudah ada beberapa masyarakat dari unsure kerabat kami sudah ikut menanam bangkung-bangkung dan mengenai hasil panennya kamilah yang membelinya semua dengan harga standar perusahaan yang kami bentuk kerjasama selama ini.
Bila Anda membutuhkan Informasi tentang Bangkung-bangkung silakan kirim SMS atau Call ke Nomor 085 299 112 729 atas nama Andi Adli
0 komentar:
BILA ANDA INGIN KERJASAMA HUBUNGI KAMI
ANDI ADLI UMAR : 085 299 112 729
TERIMA KASIH .... SALAM CB2